Selasa, 05 Februari 2013

PROFIL BRILIAN SETIAWAN

Brilian Setiawan
Lahir Pada tanggal 12 bln 12 jam 12.
Julukan Panggilan Al-Azhar (Tmn Online), Jibrill (Tmn SMP), Kak BB (Nak Osis)

Siswa terbanyak mengikuti eksra sejak smp dan SMA
sebanyak 7 ektra dan 3 Organisasi yan diikuti.

Prestasi
1. Duta Adiwiyata tingk. 1 SMA 1 Gonta (2011-2012) Nasional
2. Paskibraka cadangan Provinsi JATIM dan Pasukan khususTim 8 Paskibraka kabupaten 2012
3. Atlet Karate dari Kabupaten Pasuruan pernah dikirim ke tingkat Provinsi..
4. Putra Indonesia thn 2012
5. Osis (2010-2011)
6 Dewan Penegak ambalad pada waktu kls X kmudian berhenti
7. Wakil Ketua Redaksi Majalah Nayaka SMA Gonta
8. Ketua Panitia Lomba sayembara SMA Gonta tingk. Nasional
9. Juara harapan 1 Lomba Debat PKN tingkat Kabupaten Pasuruan
10. Juara 2 Lomba Adzan di acara Bhayangkara tingk. Kabupaten
11. Juara 1 Lomba menyanyi individu tingkt. Kecamatan (SD)
12. Siswa pilihan dari SMP dalam lomba Puisi Kabupaten dan Siswa pilihan Paskib pembacaan doa pada proses Penyematan Resmi Kabupaten pada acara Kemerdekaan
13. Juara harapan 1 Jumbara Pramuka (SMP) se kabupaten
14. Cak dan Yuk SMA Gonta pd acara resmi (wisuda)
15. Menjadi Band dari kabupaten yang mendapat Rekaman Gratis dari jingle Telkomsel

Lain-Lain
* Peringkat ke-24 Olimpiade Fisika Se-Jawa Bali
* Olimpiade Kimia Australia
* Lomba Al-Banjari
 

Sabtu, 02 Februari 2013

Pendidikan Berkarakter Islami dan berwawasan Lingkungan


Pendidikan Berkarakter Islami Dan Berwawasan Lingkungan
Oleh : Brilian Setiawan
Pendidikan merupakan dimana seseorang memperoleh segala ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang lebih gemilang dimasa depan. Semakin modern pendidikan semakin maju. Baik dari fasilitas-fasilitas yang memadai dan modern telah disediakan. Banyak pula sekolah-sekolah yang mencetak bibit-bibit bangsa dimasa depan yang cerdas dan memiliki skill yang tinggi Tapi… Kenapa kriminalitas oleh remaja terus meningkat. Ketua Komisi Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait mengungkapkan, saat ini setidaknya terdapat sekitar 7.000 lebih anak yang mendekam dipenjara. Ada empat kasus yang kebanyakan melibatkan mereka, yaitu narkotika, pelecehan seksual, pencurian dan pembunuhan. Lalu berhasilkah pendidikan saat ini…? Harus diakui bahwa pendidikan yang ada lebih hanya sekedar transfer pengetahuan saja. Dan nihil aspek pembentukan kepribadian islami kalaupun pendidikan agama diajarkan, toh hanya dua jam/minggu dan hanya berupa transfer pengetahuan, tidak sampai menjadi pemahaman apalagi menjadikan pedoman sehari-hari. Karena itulah perlu untuk menciptakan pendidikan yang berkarakter islami yang menciptakan pemuda yang disabdakan oleh Rosul yaitu Ulil Albab yang artinya pemuda yang Ulama-ber Intelektual ataupun Intelektual yang ber-Ulama. Dan juga mengembangkan pendidikan yang berwawasan lingkungan yang dapat  membentuk khalifah yang mampu menjaga, merawat dan melestarikan tanah air ibu pertiwi. Sekaligus menjadikan para pemuda yang cinta tanah air yang membentuk jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Maka dari itu, kehadiran para pemuda merupakan harapan untuk disiapkan dimasa yang akan datang. Ibnu Qoyyim Jauzi berkata berkata, “ Bila terlihat kerusakan pada diri anak, mayoritas penyebabnya adalah bersumber dari orangtua”. Para Ulama juga berkata : “Jika Masa depan ingin maju dan sejahtera maka ubahlah Sistem Pendidikan”. Maka dari itu kehadiran pemuda merupakan harapan untuk kita siapkan dimasa yang akan datang. Ini adalah kenyataan tidak bisa dipungkiri lagi. Oleh sebab itu, sudah seharusnya orang tua dan sekolah memberikan perhatian khusus dalam masalah pendidikan.  Sehingga dengan hal itu kelak akan menjadi generasi pengemban amanat yang handal dan bermoral.
Jadi, Keahlian orangtua dan sekolahlah factor penting dalam mendidik pemuda serta membentengi dari berbagai pengaruh yang dapat merugikannya adalah suatu hal yang sangat mutlak diperlukan, yang keduanya harus sama-sama saling koheren. Agar ia tumbuh menjadi pribadi yang berjiwa bersih, cerdas, mental yang kuat dan bermoral. Dan apalagi dimasa-masa sekarang dimana kecanggihan teknologi sedemikian pesatnya, yang tak kenal batas, dan berbagai macam tontonan yang menggelitik nafsu dan hiburan yang kian menggila memutar indera dan menjadikannya buta menuju zaman jahiliyah.
Oleh karena  itu semua menjadi ujian tersendiri yang menuntut orang tua dan sekolah untuk tetap tegar, lebih lihai dan bijak dalam menjaga, melindungi, membimbing dan mengarahkan putra-putri bangsa terhadap berbagai kebaikan, yang dapat menambah wawasannya, demi masa depan yang cerah, tanpa mengorbankan akhlaknya.