Brilian Setiawan
Lahir Pada tanggal 12 bln 12 jam 12.
Julukan Panggilan Al-Azhar (Tmn Online), Jibrill (Tmn SMP), Kak BB (Nak Osis)
Siswa terbanyak mengikuti eksra sejak smp dan SMA
sebanyak 7 ektra dan 3 Organisasi yan diikuti.
Prestasi
1. Duta Adiwiyata tingk. 1 SMA 1 Gonta (2011-2012) Nasional
2. Paskibraka cadangan Provinsi JATIM dan Pasukan khususTim 8 Paskibraka kabupaten 2012
3. Atlet Karate dari Kabupaten Pasuruan pernah dikirim ke tingkat Provinsi..
4. Putra Indonesia thn 2012
5. Osis (2010-2011)
6 Dewan Penegak ambalad pada waktu kls X kmudian berhenti
7. Wakil Ketua Redaksi Majalah Nayaka SMA Gonta
8. Ketua Panitia Lomba sayembara SMA Gonta tingk. Nasional
9. Juara harapan 1 Lomba Debat PKN tingkat Kabupaten Pasuruan
10. Juara 2 Lomba Adzan di acara Bhayangkara tingk. Kabupaten
11. Juara 1 Lomba menyanyi individu tingkt. Kecamatan (SD)
12. Siswa pilihan dari SMP dalam lomba Puisi Kabupaten dan Siswa
pilihan Paskib pembacaan doa pada proses Penyematan Resmi Kabupaten pada
acara Kemerdekaan
13. Juara harapan 1 Jumbara Pramuka (SMP) se kabupaten
14. Cak dan Yuk SMA Gonta pd acara resmi (wisuda)
15. Menjadi Band dari kabupaten yang mendapat Rekaman Gratis dari jingle Telkomsel
Lain-Lain
* Peringkat ke-24 Olimpiade Fisika Se-Jawa Bali
* Olimpiade Kimia Australia
* Lomba Al-Banjari
Brilian Setiawan. (ATLET KARATE KAB. PASURUAN) (PASKIBRAKA Prov. JATIM) (Duta Adiwiyata Nasional 2012) SMAN GONTA
Selasa, 05 Februari 2013
Sabtu, 02 Februari 2013
Pendidikan Berkarakter Islami dan berwawasan Lingkungan
Pendidikan
Berkarakter Islami Dan Berwawasan Lingkungan
Oleh
: Brilian Setiawan
Pendidikan merupakan dimana
seseorang memperoleh segala ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa yang lebih gemilang dimasa depan. Semakin modern pendidikan
semakin maju. Baik dari fasilitas-fasilitas yang memadai dan modern telah
disediakan. Banyak pula sekolah-sekolah yang mencetak bibit-bibit bangsa dimasa
depan yang cerdas dan memiliki skill yang tinggi Tapi… Kenapa kriminalitas oleh
remaja terus meningkat. Ketua Komisi Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait
mengungkapkan, saat ini setidaknya terdapat sekitar 7.000 lebih anak yang
mendekam dipenjara. Ada empat kasus yang kebanyakan melibatkan mereka, yaitu
narkotika, pelecehan seksual, pencurian dan pembunuhan. Lalu berhasilkah
pendidikan saat ini…? Harus diakui bahwa pendidikan yang ada lebih hanya
sekedar transfer pengetahuan saja. Dan nihil aspek pembentukan kepribadian
islami kalaupun pendidikan agama diajarkan, toh hanya dua jam/minggu dan hanya
berupa transfer pengetahuan, tidak sampai menjadi pemahaman apalagi menjadikan
pedoman sehari-hari. Karena itulah perlu untuk menciptakan pendidikan yang
berkarakter islami yang menciptakan pemuda yang disabdakan oleh Rosul yaitu
Ulil Albab yang artinya pemuda yang Ulama-ber Intelektual ataupun Intelektual
yang ber-Ulama. Dan juga mengembangkan pendidikan yang berwawasan lingkungan
yang dapat membentuk khalifah yang mampu
menjaga, merawat dan melestarikan tanah air ibu pertiwi. Sekaligus menjadikan
para pemuda yang cinta tanah air yang membentuk jiwa nasionalisme dan
patriotisme.
Maka dari itu, kehadiran para pemuda merupakan harapan untuk disiapkan
dimasa yang akan datang. Ibnu Qoyyim Jauzi berkata berkata, “ Bila terlihat
kerusakan pada diri anak, mayoritas penyebabnya adalah bersumber dari
orangtua”. Para Ulama juga berkata : “Jika Masa depan ingin maju dan sejahtera
maka ubahlah Sistem Pendidikan”. Maka dari itu kehadiran pemuda merupakan
harapan untuk kita siapkan dimasa yang akan datang. Ini adalah kenyataan tidak bisa
dipungkiri lagi. Oleh sebab itu, sudah seharusnya orang tua dan sekolah
memberikan perhatian khusus dalam masalah pendidikan. Sehingga dengan hal itu kelak akan menjadi
generasi pengemban amanat yang handal dan bermoral.
Jadi,
Keahlian orangtua dan sekolahlah factor penting dalam mendidik pemuda serta
membentengi dari berbagai pengaruh yang dapat merugikannya adalah suatu hal
yang sangat mutlak diperlukan, yang keduanya harus sama-sama saling koheren.
Agar ia tumbuh menjadi pribadi yang berjiwa bersih, cerdas, mental yang kuat
dan bermoral. Dan apalagi dimasa-masa sekarang dimana kecanggihan teknologi
sedemikian pesatnya, yang tak kenal batas, dan berbagai macam tontonan yang
menggelitik nafsu dan hiburan yang kian menggila memutar indera dan
menjadikannya buta menuju zaman jahiliyah.
Oleh karena itu semua menjadi
ujian tersendiri yang menuntut orang tua dan sekolah untuk tetap tegar, lebih
lihai dan bijak dalam menjaga, melindungi, membimbing dan mengarahkan
putra-putri bangsa terhadap berbagai kebaikan, yang dapat menambah wawasannya,
demi masa depan yang cerah, tanpa mengorbankan akhlaknya.
Langganan:
Postingan (Atom)